Monday 30 November 2009

Akhlak Bermula dari Qalbu

Beruntunglah orang-orang yang memiliki qalbu yang bersih lagi jernih, yang dengan itu hubungannya dengan Allah akan berjalan mulus dan ia dapat menyerap cahaya Allah sebaik-baiknya. Allah s.w.t adalah cahaya langit dan bumi (QS. 24:35) dan Rasulullah s.a.w. sering berdoa:
Wahai Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami…(QS. 66:8)
“Ya Allah, jadikanlah pada qalbuku selalu ada cahaya… “.

Ketika cahaya Allah telah terserap kedalam qalbu maka apa yang ada di dalam qalbu akan tumbuh memancar keluar dan berkembang menjadi akhlak yang disebut Akhlak ke-Allah-an.
“Berakhlaklah kalian dengan akhlak Allah…”

Sebaliknya, qalbu yang rosak dan mati akan gagal menyerap cahaya Allah sehingga bibit iman dan sifat-sifat Allah yang ada di dalam qalbu juga mati. Qalbu yang mati akan gagal menjalankan fungsinya:

* Mengendalikan hawa nafsu, dan
* Membentengi diri dari syaitan dan iblis.

Akibatnya syaitan dan iblis dengan berleluasa masuk ke dalam diri dan mengobar-ngobarkan hawa nafsu sehingga muncul dorongan-dorongan biologis kebinatangan. Kalau sudah begitu akhlak yang terbentuk pun merupakan akhlak kebinatangan atau akhlak kesyaitanan.

Dipetik dari www.Qalbu.net

No comments: